Rabu, 01 Agustus 2012

DIBAWA KEALAM LAIN




Sudah seminggu aku menderita penyakit panas karena penyakit thypus, liver dan maag yang menyerang anggota tubuhku. Hal itu harus memaksaku terbaring sendirian dikamar tidurku.

 Memasuki hari kelima, tepatnya pukul 09.00 pagi, panas tubuhku semakin meningkat, membuatku seakan-akan kehilangan kendali, bahkan tak sadarkan diri.

 Saat itulah, kejadian aneh kualami. Tubuhku merasa diangkat oleh mahluk ghaib yang membawaku ke atas langit. Aku dengan jelas melihat jasadku sendiri sedang terbujur kaku. Setelah itu, aku melihat rumaku dari atas hingga diriku menembus lubang langit sekaligus meninggalkan dunia fana ini. Beberapa kali aku melewati lapisan langit sampai akhirnya aku diperlihatkan pada taman yang indah.
 "Taman ini indah sekali. Taman yang sebelumnya aku lihat, semuanya tidak ada apa-apanya." Kata batinku.
 Selanjutnya, aku diajak kesuatu padang rumput, dimana ada sekitar lima puluhan orang telah berkumpul dan duduk. Semuanya berpakaian serba putih layaknya orang yang sedang menjalankan ibadah haji. Usia mereka sangat beragam, namun jenis kelaminya laki-laki semua. Ekspresi mukanya kelihatan ceria. Tidak ada kesedihan. Ini menunjukan mereka bahagia atau senang. Lantas aku pun ikut gabung dengan mereka. Didepannya ada seorang kyai tengah memberi ceramah. Namun, aku tidak paham apa yang diucapkannya.
 Tak berapa lama, pengajian itu pun selesai. Mereka pun hilir mudik dengan senyum mengembang disekitar taman tersebut. Tanpa diduga, aku ketemu dengan empat orang yang aku kenal, yakni tetangga rumah yang ada didunia. Dua orang diantaranya kini masih hidup dan dua orang lainnya saat ini telah meninggal dunia dalam keadaan baik. Anehnya, diantara mereka tidak ada komunikasi sama sekali. Semuanya berdiam diri, hanya bahasa tubuh sebagai isyarat.
 Aku merasa sangat heran dengan pemandangan yang asing ini. Aku terus berjalan mengelilingi taman sampai menemukan tempat air. Tempat air itu menawarkan keajaiban. Aku melihat orang-orang sedang minum air dengan asyik dan bebas. Bentuk gelas dan tempat airnya sangatlah indah berbeda dengan apa yang aku lihat didunia. Tanpa ada rasa takut, aku mencoba mendekati tempat air itu, aku heran kenapa tidak ada mahluk yang menghalangiku. Akhirnya, aku mencoba minum air tetsebut. 
 "Ya Tuhan, rasanya kok enak banget, dan kayaknya tidak ada yang bisa menyamai enaknya." Gumanku dalam hati.
 Warna airnya tidak putih dan juga tidak bening. Setelah minum, perasaanku sangat tenang dan merasakan hal yang sangat luar biasa nikmatnya.

 Tidak berlangsung lama kemudian aku diajak lagi sama mahluk ghaib itu agar turun dari taman yang memberikan kebahagian ini melalui lubang langit yang aku lalui sebelumnya. Dari atas sana, aku melihat seluruh isi bumi dan rumahku sendiri, bahkan aku menyaksikan tubuhku yang masih tetap terbujur kaku. Akhirnya, sampai juga aku ditempat tidur yang semula dan kembali masuk kejasadku sendiri.
 Tepat pada pukul 14.00 siang, dan aku membukakan mataku dan terbangun sadar. Rasa panas ditubuhku tak kunjung juga hilang. Aku menatap langit kamarku. Tak ada sedikit lubang pun di genteng rumahku. Aku langsung berlari kebelakang rumah untuk memastikan adanya lubang langit yang aku lalui. Hasilnya tetap nihil, tak ada lubang sama sekali. Artinya, langit masih utuh seperti biasanya. Rasa heran, bingung dan takjub atas pengalamanku yang baru masih menghantui hati, pikiran dan seluruh tubuhku. Badanku langsung merinding. Dan aku bertanya pada diriku sendiri, "Ada apa dengan semua ini?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar