"DISETUBUHI LELEMBUT"

 Saat ketika aku tengah membasuh tubuhku, disaat itu juga aku merasa tubuhku ada yang memeluknya dari belakang. Namun sosok yang memelukku tidak bisa aku lihat dengan mataku sendiri.

 "Ahh...!!!" Aku baru menyadari ada yang memeluk dari belakang.
 Kesadaranku baru datang ketika ada sesuatu yang membuatku nikmat hingga air yang bercampur dengan dinginnya udara dipagi itu membuat tidak aku rasa.

 Aku seakan merasakan kenikmatan itu dengan kenikmatan tiada tara, "Ohh,,, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku ini?? Sebelumnya belum pernah aku rasakan kenikmatan seperti ini." Gundah hatiku dengan merasakan nikmatnya.
 Setelah itu aku segera naik ketepi rawa. Hari-hari terus berlalu, akhirnya suatu saat aku menemui juru kuncinya dan mandi dirawa misterius itu. Aneh, dalam usaha itu membuatkan hasilnya, ternyata aku hamil...!! Namun suamiku bahagia mendengar karunia ini, dan sebenarnya suamiku tidak tahu dengan usahaku melalui jalan mistik.
 "Kalau dengan merasakan gerakannya, kayaknya laki-laki nih. Kalau anak kita laki-laki aku yang memberi nama" Kata suamiku sambil mengelus-ngelus perutku yang semakin membesar.
 "Kalau cewek?" Tanyaku pada suamiku.
 "Kamulah yang ngasih namanya" Jawab suamiku dengan penuh kebahagiaan.
 Sembilan bulan dalam kandunganku akhirnya lahirlah bayiku dengan sangat montok. Dan dalam kehadiran sang buah hatiku sangatlah membuat kami repot dan kewalahan, karena buah hatiku sangatlah rakus meneteknya, hampir tiap jam dan bahkan tiap menit bayi iyu selalu menangis untuk minta disusui. Dan bila aku biarkan bayiku akan meraung-raung keras dalam nangisnya itu.
 Pada mula aku bersama suamiku menganggap hal biasa yang seperti bayi layaknya, lama-kelamaan suamiku merasakan ada hal yang tidak beres dalam diri anak itu. Bayangkan, dalam keinginan bayi itu menyusu tak pernah berhenti-henti, hampir tiap menit minta diteteki olehku,
 "Masak sih minta mimi lagi??" Kataku.
 "Mungkin bayi selalu begitu" Jawab suamiku.
 Berhari-hari diriku terus menyusui bayiku yang tak mau berhenti-henti dalam nyusunya, akhirnya aku menjadi kurus dari tubuhku yang tadinya montok dan sintal. Sedangkan sibayi tambah montok, hal itulah membuat kecurigaan suamiku tambah kuat. 
 "Aku curiga ada hal yang tidak beres, aku harus melakukan sesuatu" Ucap suamiku.
 Untuk membuktikannya, akhirnya suamiku melakukan puasa dan tirakat, pada suatu malam suamiku melihat bayinya lagi menetek nyaris tiada henti pada ibunya itu. Atas izinnya Allah, suamiku melihat sisi ghaib sibayinya itu. Bukan main terkejut sewaktu suamiku melihat sisi ghaibnya bayi itu, ternyata yang menetek padaku bukan kelihatannya bayi manusia. Tapi bayi itu berwujud seekor lintah putih yang sangat besar dalam pandangan suamiku.
 "Astaghfirullah...... Pantas, mahluk itu begitu rakus pada air susu istriku. Jelas itu bukan air susu yang disedot melainkan darah istriku yang disedot. Aku harus cepat bertindak, kalau tidak bisa-bisa istriku mati kehabisan darah" Ujar suamiku sambil membelai rambut kepalaku dengan tenang.
 Dengan meminta kekuatan pada Tuhan Yang Maha Esa, suamiku menarik dekapan bayi itu dariku, aku pun terkejut dan suamiku tak peduli. Lalu bayi itu digeletak didepan rumah.
 Dan kemudian suamiku membaca ayat-ayat Al-Qur'an, lantas bayi itu pun seketika berubah wujud nyatanya dengan prlahan-lahan meninggalkan kami. Denagan suara gemuruhan angin yang sangat kencang dalam kegelapan malam yang gelap gulita, bersamaan itu lintah putih hilang ditelan gelapnya malam.