Senin, 16 Juli 2012

Humor Sufi: Siapa yang Menggoda Setan?




Mukidin merupakan salah seorang yang hidup makmur dengan uang hasil korupsi. Seperti layaknya seorang korupsi, ia mencari 'kambing hitam' atas apa yang diperbuatnya
. Ia selalu menganggap bahwa apa yang diperbuatnya karena godaan setan. Karenanya, ia selalu melaknat setan, walau tak pernah pension –apalagi bertobat- sebagai koruptor. Aneh? Memang, begitulah Mukidin!

 Nah, suatu hari, si aneh Mukidin itu punya pikiran yang tak kalah anehnya. Ia berpikir: "Jika aku korupsi karena digoda setan, lalu siapa yang kira-kira menggoda setan ya?" Pertanyaan itu hingga mengantarkannya ke seorang guru sufi. Ia menanyakannya pada guru sufi itu.

 “Guru, setan itu 'kan punya tugas menggoda manusia, lalu siapa yang menggoda setan?” tanyanya.

 “Ya kamu itu yang menggoda setan!” kata guru sufi itu seraya mengumbar tawa.

 Mukidin pun ikut tertawa, walau ia masih belum mengerti apa yang dimaksudkan oleh guru sufi itu. Sampai saat itu, ia masih menilai itu candaan saja, karenanya ia tertawa, sampai-sampai perutnya yang buncit itu berguncang-guncang.

 Suasana sejenak hening, dan Mukidin hanya tertunduk sambil merenungi dirinya: "Bagaimana bisa dirinya bisa menggoda setan, sedangkan setan saja -dari ujung rambut hingga kaki- belum dikenalnya?" pikir Mukidin

 Setelah beberapa lama, Mukidin akhirnya menyadari akan tindakan buruknya selama ini dan ia bertobat. Lalu ia mendatangi guru sufi itu dan berkata: “Benar guru, saya memang sering menggoda setan,” katanya.

 “Ya, kalau kamu tidak menggodanya, setan tidak berani menggodamu,” kata guru sufi itu yang disambut manggut-manggut Mukidin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar