Minggu, 12 Agustus 2012

Elizabeth Bathory : Drakula Wanita, Pembunuh dan Peminum Darah Manusia




Drakula dari dulu hingga  sekarang masih menjadi misteri. Drakula apakah sebuah mitos atau kebenaran ?
Drakula adalah vampir penghisap darah yang merupakan tokoh utama fiksi ciptaan Bram Stoker dalam novelnya Dracula yang diterbitkan pada tahun 1897.    Vlad the Impaler, ternyata tokoh nyata yang menjadi inspirasi bagi karakter utama dalam kisah Draculakarya Bram Stoker. Penulis terinspirasi Vlad Tepes, pangeran yang memerintah Wallachia pada abad ke-15 dengan tangan besi. Sifat dasar Drakula adalah sifat dasar vampir pada umumnya.

Ia adalah makhluk yang tak bisa mati, peminum darah manusia atau binatang serta bersifat jahat. Ternyata terdapat cerita nyata seorang drakula wanita paling kejam di dunia yang telah membunuh 650 orang. Elizabeth Bathory, si drakula wanita tersebut bukan hanya membunuh korbannya dengan kejam tetapi juga meminum darahnya.


Drakula umumnya mempunyai deksripsi bertubuh tinggi, mata yang bersinar, berkulit pucat serta memakai jas lengkap dengan sarung tangan.Selain itu peran Bella Lugosi dalam film klasik garapannya yang berjudul sama pada tahun 1931 memberikan pengaruh kepada publik tentang deskripsi umum Drakula.

Elizabeth Bathory adalah countess Hungaria dari keluarga Bathory di Slovakia. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia dan diingat sebagai Wanita Berdarah Csejte (kini Cachtice). Istana Cachtice merupakan tempat ia menghabiskan hidupnya. Setelah kematian suaminya, ia dan empat pembantunya dituduh menyiksa dan membunuh ratusan wanita muda, dengan sekurangnya sebanyak 650 korban. 

Pada tahun 1610, ia dipenjarakan di Istana Cachtice dan menghabiskan hidupnya disana. Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad "The Impaler" Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Bathory adalah Prince Stephen Bathory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya.

Elizabeth terlahir dari pasangan Georges dan Anna Bathory yang merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga bangsawan paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga terdiri dari orang-orang terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Bathory memiliki "sisi" lainnya yang lebih "gelap" selain segala kekayaan dan popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.

Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferenc Nadasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari bangsawan yang lebih rendah, maka Count Ferenc Nadasdy menggunakan nama Bathory dibelakangnya. Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Bathory dan tidak menjadi Nadasdy. Kedua pasangan tersebut kemudian tinggal di Istana Cachtice, yang merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Cachtice dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferenc lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman Empire). Ferenc kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan "Black Hero of Hungary".

Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yang melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Bathory.

Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa masih kurang baginya. Demi mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, Elizabeth mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan penculikan terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut menjadi bumerang baginya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan bangsawan, orang-orang berpengaruh, hingga Raja sendiri. Tanggal 30 Desember 1610, pasukan tentara dibawah pimpinan György Thurzó, yang merupakan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Istana Cachtice di malam hari.


Mereka semua terkejut melihat pemandangan yang mereka temukan di dalam Istana Cachtice. Mayat seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang lainnya yang masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah. Di bagian penjara ditemukan belasan gadis yang sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk.


Sekurangnya 650 nama tercatat dalam pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611. Nama-nama itu didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga-keluarga petani hingga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan ke pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya empat pelayannya yang diadili dan kemudian dihukum mati. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Istana Cachtice selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yang digunakan untuk memasukan makanan dan minuman.

Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth diisolasi dengan tembok di kamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yang disajikan untuk Elizabeth tidak tersentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai. Elizabeth "The Blood Countess" Bathory meninggal di usia 54 tahun pada 21 Agustus 1614.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar